Cara Budidaya Ikan Cupan di Lahan yang sempit
Berawal
dari ketidak sengajaan yang awalnya hanya iseng- isieng karena hobi sang anak yang sering membawa ikan
cupang ke rumah sehabis sekolah. Awalnya sang anak hanya membawa satu dua ekor ikan cupang yang
sudah di masukan dalam botol kecil. Lama – lama kami sekeluarga juga sangat
menikmati dalam memelihara ikan cupang tersebut.
Selang
beberapa bulan tiba – tiba saja semua ikan dalam botol mati semunya. Usut punya
usat penyebab kematian ikan adalah over pada pemberian pakan, yang mana waku
itu pakan yang kami berikan berupa pelet ikan. Ketika itu saya bertanya kepada
anak saya kenapa tidak membeli ikan lagi di depan sekolah, dan ternyata
pedagang yang biasanya berjualan ikan cupang sudah tidak berjualan lagi.
Dari situlah kami mulai mencari ikan cupang sampai
lewat internet dan media sosial . Betapa terkejutnya kami setelah mengetahui
bahwa ikan cupang sudah memiliki berbagai jenis baru dan corak warna yang cukup
banyak. Dan semua informasi yang kami dapat ikan cupang ini bia di pejual belikan secara online.
Dari
situlah kami mulai membli ikan cupang secara online dan mulai belajar bagaimana
membudidayakannya hingga sampai sekarang ini ,Budidaya ikan cupang ini tidak
memerlukan tempat yang luas bisa di lakukan sebagai usaha rumahan yang sangat
menguntungkan, dan cocok buat anda yang sibuk dengan pekerjaan anda .
Salah
satu keistimewahan ikan cupang adalah daya tahannya. Sanggup hidup dalam
lingkungan air minim oksigen. Bisa dipelihara dalam toples kecil tanpa
menggunakan aerator. Kemampuan ini didapat karena ikan cupang memiliki rongga
labirin seperti pada paru-paru manusia. Labirin tersebut bisa membuatnya
bertahan pada lingkungan miskin oksigen.
Peminat
ikan cupang ini memang tidak mengenal usia, entah itu anak – anak hingga orang
dewasa sekalipun termasuk saya sendiri he he
he.., Dan penghobi ikan cupang sendiri rata – rata meiliki lebih dari satu ekor
. Tentu hal ini menjadi peluang usaha
yang cukup menggiurkan untukanda coba dirumah.
Langkah
awal yang harus anda persiapakan adalah :
1. Memilih Indukan
Ikan cupang yang berkualitas denngan harga terjangkau
Untuk memulai budidaya ikan cupang, langkah pertama yang harus
disiapkan adalah mendapatkan indukan atau bibit berkualitas. Indukan yang baik
sebisa mungkin berasal dari keturunan unggul, kondisinya bugar, bebas penyakit
dan cacat bawaan. Simpan indukan jantan dan betina di tempat terpisah.
Tips membedakan cupang jantan dan betina!
Jantan: gerakannya lincah, sirip dan ekor lebar mengembang,
warna cerah, tubuhnya lebih besar. Betina: gerakannya lebih lamban, sirip dan
ekor lebih pendek, warna kusam, tubuh lebih kecil.
Sebelum pemijahan dilakukan, pastikan indukan jantan dan
betina sudah masuk dalam fase matang gonad atau siap untuk dikawinkan. Adapun
ciri-ciri indukan yang telah menunjukkan siap kawin adalah sebagai berikut.
Untuk cupang jantan:
Berumur setidaknya 4-8 bulan
Bentuk badan panjang
Siripnya panjang dan warnanya terang atraktif
Gerakannya agresif dan lincah
Untuk cupang betina:
Berumur setidaknya 3-4 bulan
Bentuk badan membulat, bagian perut sedikit buncit
Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik
Gerakannya lambat
2.
Wadah pemijahan ikan cupang
 |
Wadah Pemijahan Box es krim Bekas |
Setelah indukan jantan dan indukan betina siap untuk memijah,
sediakan tempat berupa wadah dari baskom plastik atau akuarium kecil dengan
ukuran 20x20x20 cm. Siapkan juga gelas plastik untuk tempat ikan cupang betina,
atau gunakan wadah apa saja yang ada di
rumah. Kmai sendiri menggunakan box bekas
es krim.
Dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan
hingga 500 butir telur. Telur tersebut
akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan. Berdasarkan pengalaman para
pembudidaya, tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup tinggi. Dalam satu
kali kawin biasanya hanya dapat dipanen 30-50 ikan cupang hidup.
3.
Pemijahan ikan cupang ( Breeding )
Masukan air ke tempat
pemijahan dengan air bersih setinggi 10-15 cm. Seabagai catatan gunakan air
tanah atau air sungai yang jernih. Endapkan terelebih dahulu air yang akan
dipakai setidaknya selama satu malam. Hindari penggunaan air dalam kemasan atau
air PAM yang berbau kaporit.
Tambahkan kedalam wadah tersebut tanaman air, sebagai tempat
burayak berlindung. Tapi penempatan tanaman air jangan terlalu padat. Karena
tanaman air berpotensi mengambil oksigen terlarut yang ada dalam air.
Masukkan ikan cupang jantan yang telah siap kawin. Biarkan
ikan tersebut selama satu hari dalam wadah. Ikan cupang jantan akan membuat
gelembung-gelembung udara. Gunanya untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi.
Untuk memancing si jantan membuat gelembung, masukkan ikan cupang betina tetapi
dipisah. Caranya, ikan betina dimasukkan dalam gelas plastik bening (bekas
gelas akua) dan benamkan ke dalam aquarium dimana ikan jantan berada.
Setelah indukan jantan membuat gelembung, masukkan indukan
betina. Waktu pemijahan ikan cupang biasanya terjadi sekitar pukul 7-10 pagi
atau pukul 4-6 sore. Ikan cupang cukup sensitif ketika kawin, sebaiknya tutup
wadah dengan koran atau letakkan di ruang yang terhindar dari hilir mudik orang
dan suara bising.
Setelah
terjadi pembuahan angkat segera indukan betina, karena yang bertanggung jawab
membesarkan dan menjaga burayak adalah cupang jantan. Dengan mulutnya si jantan
akan memunguti telur yang telah dibuahi dan meletakkannya pada
gelembung-gelembung tadi. Apabila indukan betina tidak diangkat, maka
telur-telur yang telah dibuahi akan dimakan si betina.
Setelah kurang lebih satu hari telur-telur tersebut akan
menjadi burayak. Selama 3 hari kedepan burayak tidak perlu diberi pakan karena
masih ada nutrisi yang terbawa dalam telur. Ikan cupang jantan juga akan
berpuasa selama menjaga burayak.
Setelah tiga hari terhitung sejak telur menetas, berikan kutu
air (moina atau daphnia). Pemberian pakan jangan lebih banyak dari burayak
karena pakan akan mengotori air dan menyebabkan kematian pada burayak.
Indukan jantan baru diambil setelah burayak berumur 2 minggu
terhitung sejak menetas. Pindahkan burayak tersebut pada wadah yang lebih besar
dan berikan kutu air yang lebih besar atau larva nyamuk.
Setelah 1,5 bulan, ikan sudah bisa dipilah berdasarkan jenis
kelaminnya. Kemudian pisahkan ikan-ikan tersebut ke wadah pembesaran.
4.
Wadah pembesaran
 |
Ember bekas cat 25 liter |
Wadah pembedaran bisa pakai biasanya menggunakan baang bekas
yang ada di rumah seperti bak / timba bekas cat dengan ukuran 25 liter.
Semakain besar wadah pembesara yang digunakan maka pertumbuhan ikan cupang akan
semakin cepat juga dan resiko kematian ikan bisa di minimalisir karena
kapasitas air yang cukup banyak. untuk menghemat tempat maka wadah bisa di tumpuk.
5.
Menyiapkan pakan ikan
Hindari pengggunaan pelet ikan karena menimbulkan anoniak dan
menjadikan kualitas air yang tidak sehat. Pakan terbaik ikan cupang adalah
pakan hidup di antaranya jentik nyamuk, kutu air, cacing sutra / cacing beku .
kami sendiri menggunakan pakan kutu air raksasa yang kami kultur sendiri
sehingga bisa menghemat biaya pakan.
6.
Perawatan ikan cupang
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, ikan cupang relatif tahan
banting. Bisa dipelihara dalam akuarium tanpa menggunakan aerator. Ikan ini
tahan terhadap kondisi air yang minim oksigen. Walaupun begitu, disarankan untuk
tetap menjaga kualitas air dengan memberinya aerasi dan filter pembersih. Agar
ikan bisa berkembang sempurna dan selalu dalam kondisi bugar. Terutama untuk
perawatan ikan kontes.
Tidak disarankan memelihara lebih dari satu ikan cupang jantan
yang telah dewasa dalam satu akuarium. Terlebih bila ukuran akuariumnya kecil
dan tidak ada tempat berlindung. Ikan-ikan tersebut bisa saling menyerang satu
sama lain. Akibatnya, sirip-siripnya tidak mulus dan warnanya kurang keluar.
Gantilah air yang terdapat dalam wadah secara berkala. Lihat
apakah ada penumpukan kotoran dan sisa pakan pada dasar wadah. Penumpukan
tersebut bisa menimbulkan penyakit bahkan kematian pada ikan karena pencemaran
air.
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat...